Senin, 12 April 2010

Pacaran VS Temenan

Terus terang saya prihatin dgn keadaan yang semakin lama semakin meresahkan terkait dengan pacaran vs temenan di sekitar kita. Kalo di bahas tentu sangat banyak, kali ini saya ingin menyampaikan beberapa fakta saja tentang pacaran vs temenan yang penting tapi sering kali di abaikan banyak orang ..


Fakta satu : pacaran itu menambah masalah baru
Saya yakin banyak yg tidak setuju dgn fakta ini, tapi coba kita lihat lebih seksama salah satu kasus yang saya dapat dari hasil browsing "kenapa dia kok akhir akhir ini cuek ke aku ya? apa jangan2 dia udah mo putus sama aku? apa dia lagi suka sama cewek selain aku.." dan seterusnya.

Apakah kita memiliki masalah ini bila teman kita lagi cuek ke kita? teman saya yang gonta ganti pacar saja saya gak peduli, dia teman saya, jangankan dia naksir orang lain, setelah nikah punya anak saya biasa biasa aja. Keterkaitan emosi antara teman dan pacar itu benar benar berbeda sehingga menghasilkan cara berpikir prilaku yang berbeda pula... dan tentunya masalah yang berbeda juga. Tentu saja kita akan punya masalah dgn teman kita, tapi paling enggak ya gak gitu gitu amat kali'...


Fakta kedua : Pacaran itu menambah komitmen "semu"
Begitu pacaran, lahirlah keterikatan atau komitmen yang "semu", memiliki keterikatan yang tidak perlu terikat sepenuhnya. Ini berarti suatu ikatan yang longgar, ngiket iya tapi bisa lepas sewaktu waktu. Sudah kebebasan dalam berinteraksi dan ber ekspresi berkurang, juga perlu memenuhi tuntutan dalam pacaran. Sudah di curigai kalo deket sama orang lain, juga perlu memenuhi tuntutan ber "malam minggu dgn si dia" dan acara acara pacaran yang trend lainnya.

Kalo temen mah gak usah ditanya, sudah bebas ber ekspresi, bebas ber interaksi dgn siapa saja, gak perlu malam mingguan lagi dgn teman kita. Bahkan kita tidak perlu datang ke rumahnya, telepon saja untuk bikin acara di rumah kita agar teman teman kita datang ke rumah kita, beres kan.

lagi pula, tingkat stress kita jauh lebih rendah dgn pertemanan daripada pacaran. Stress dan khawatir selama pacaran justru menghambat kita dalam beraktifitas dan berpikir.

Fakta ketiga : Biaya lebih banyak keluar lalui pacaran
Yang ini mah banyak yang setuju, tapi kalo bicara cinta... Oooh lenyaplah fakta ini, minjem minjem deh demi dia. Walaupun kita sadar secara logika bahwa memang keluar biaya dalam memenuhi kewajiban pacaran, tapi tetap saja kita berusaha untuk memenuhinya agar hubungan "maya" beserta "masalah" baru nya tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Fakta ke empat : Cinta itu memberi bukan memiliki
Sayang sekali banyak yang tidak memahami fakta yang satu ini, bahwa cinta itu sebenarnya justru memberi bukan memiliki. Mungkin ini salah satu alasan kenapa budaya "pacaran" itu timbul, dengan pacaran kita bisa memenuhi keinginan memiliki tanpa harus menikahi.

Dengan pertemanan, kita lebih cenderung memberi dan berbagi dalam mencapai suatu sasaran yang berharga bagi banyak orang, dan manfaat ini selain sangat bermanfaat bagi diri, orang lain dan juga tidak di dapat bila kita lalui proses pacaran.

Fakta ke lima : Pacaran bukan jaminan
Pacaran itu sendiri bukan suatu jaminan bahwa kita akan hidup bahagia nantinya, dan juga suatu jaminan bahwa dengan proses pacaran kita bisa menentukan pilihan yang tepat. Justru dengan pertemanan, kita lebih bisa melihat orang lain dengan lebih objective, karena satu sama lain lebih terbuka dan mau mengesampingkan ego nya masing masing.

ya memang pacaran itu sudah merupakan suatu kebanggaan tersendiri di masa kini (istilah "jomblo" ,"ga laku", dan sebagainya lahir u/ memojokkan yang belum mempunyai pacar agar segera mendapatkannya demi suatu penerimaan). Tapi bila anda melihat manfaat yang ada dan kerugiannya, saya serahkan keputusan pada diri anda sendiri.

sumber: http://www.kepribadian-malwa.com/pacaran-vs-temenan.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
mystory Design by: Yanmie at Permata Hatiku